Thursday, February 23, 2006

Oostende dan Brussel 2006

Persiapan: nyari hotel di Weekendjeweg.nl, website yang nawarin hotel yang harganya miring. Kita selalu nyari dan booking hotel dari sini. Dapat hotel yang parkirnya harus bayar, tapi ini bukan masalah karena di Oostende ada tempat parkiran yang gratis. Kita nemu hotel Royal Astrid.

Di Brussel kita nemu hotel lewat Weekendcompany.nl. Ini baru pertama kalinya kita booking hotel dari sini. Dapetnya hotel New Louiza. Kita cuma semalam di Brussels.

Sabtu: berangkat dari rumah jam 13.30, nyampe Oostende sekitar jam 16.30. Setelah check in dan nge-drop tas, kita markir mobil di tempat parkir gratis deket menara air, gak jauh dari pantai. Setelah itu kita jalan ke hotel dan nyempetin salah satu hal yang bikin aku tergila-gila dengan Oostende : wullok!! Wullok adalah sup dari sejenis escargot atau siput laut. Supnya dibuat dari siput itu, wortel, seledri dan rasanya ada yang pedas dan gak pedasImage hosting by Photobucket. Penampakannya seperti ini :



Gereja St.Paulus-Petrus, Oostende


Hotel di Oostende ini bagus juga, kamarnya gede dan ada dapur kecil lengkap dengan microwave, peralatan makan segala. Kita seneng banget dengan kamar ini. Malamnya Gegen ternyata udah pesen arrangement atau paket termasuk makan malam di malam pertama di situ. Katanya makan malamnya 3 macam: pembuka, makanan utama dan penutup. Waktu kita ke restorannya, sudah banyak orang di situ. Di meja sebelah kita ada dua pasang suami istri. Salah satu bapak-bapak itu nyapa kita, dari bahasa Belandanya jelas banget kalo dia orang Belgia. Pertamanya kita dikasih minum rosé, sejenis anggur merah muda. Semua orang kayaknya juga ngambil paket ini karena dapat makanan dan minuman yang sama. Makanan pertamanya udang kecil-kecil, salad dan sebiji kerang dengan saus tomat. Makanan selanjutnya lama banget keluarnya, setengah jam ada kaliImage hosting by Photobucket. Makanan keduanya sejenis bavarois atau puding, ditambah seekor udang masih lengkap dengan kulitnya. Waktu makanan selanjutnya nongol, kita bingung karena paket kita cuma 3 makanan, kok yang nongol selanjutnya adalah sup kepitingImage hosting by Photobucket. Kalo dibandingin sup kepiting ala Indonesia yang pake jagung, sup ini gak ada apa-apanya. Makanan utamanya lama banget keluarnya, pelayannya mondar-mandir nuangin anggur. Untungnya mereka ngasih dua botol air juga. Akhirnya makanan utamanya nongol, ikan, pasta dan salad. Enak juga ikannya. Gegen yang biasanya gak suka ikan, ngakuin enaknya ikan ini. Waktu makanan penutup nongol, pasangan di sebelah kita ngajak ngobrol. Ternyata satu pasangan orang Belgia dan pasangan lainnya orang Belanda. Istri orang Belgia kerja dengan pasangan Belanda dan mereka sering jalan berempat. Gegen curhat ke bapak-bapak Belgia tentang orang Brussels yang gak bisa bahasa Belanda, padahal Brussels kota berdua bahasa, Prancis dan BelandaImage hosting by Photobucket. Bapak itu bukan orang Brussels dan heran waktu denger curhatan Gegen.

Abis makan kita jalan keluar untuk ngilangin pusing abis makan malam yang lama banget. Ternyata perpustakaan Oostende deket banget dengan hotel.

Minggu: Untung cuaca hari ini lumayan. Gak hujan seperti hari sebelumnya. Setelah sarapan kita jalan-jalan ke pantai dan liat-liat toko. Tadinya Gegen pingin nonton pertandingan basket klub Oostende yang sedang main hari itu. Katanya liga basket Belgia lebih bagus daripada liga Belanda karena klub-klubnya lebih kaya. Sayang waktu liat harga tiketnya, mahal sekaliImage hosting by Photobucket.

Malamnya kita cuma nonton pemilihan wakil Belgia untuk Eurosong festival, festival lagu se-Eropa. Lucu juga wakil-wakilnya, ada yang nge-rap, lagu serius, jazzy. Sayang pemenangnya (Je t'adore, Kate Ryan) bukan jagoan kita.

Senin:

Capuccino di perpus Oostende


Paginya kita ke perpus Oostende. Perpusnya dua tingkat, gede. Kayak perpus Belanda, mereka juga misahin bagian untuk orang dewasa dan bagian anak-anak. Aku suka liat wadah majalahnya, modelnya transparan sehingga orang bisa liat apa ada edisi sebelumnya apa gak. Kita minta brosur perpusnya. Brosurnya resmi gitu, isinya mendetil sekali tentang uang pendaftaran, pengembalian buku, dll. Yang bikin ngiler, ternyata uang pendaftaran perpustakaan per tahun cuma 5 euro dan pinjam buku dll gratisImage hosting by Photobucket. Bandingkan dengan Belanda yang harus bayar kurang lebih 25 euro per tahun untuk keanggotan perpus. Gak heran kalo jumlah orang yang memutuskan keanggotaannya semakin banyak. Berarti pemerintah Belgia ngasih subsidi gede untuk perpustakaan.

Waktu liat katalognya, bentuknya rada aneh, gak kayak perpus lain yang biasanya berbasis Microsoft Access. Tapi dengan bentuknya yang sederhana dan penjelasan yang mendetil, pengguna terutama orang tua mudah menggunakan katalognya. Mereka juga punya leescafe atau kafe tempat orang bisa baca koran dan majalah. Kita mesen capuccino yang rasanya enak banget dan harganya gak mahal. Di deket kita ada dua bapak tua yang minum anggur. Padahal waktu itu masih jam 11 pagiImage hosting by Photobucket.

Setelah dari situ kita jalan lagi liat toko dan ke resto Benny, langganan kita. Mereka punya panekuk yang enak banget.

Jam 14.30 kita berangkat ke Brussels. Belum nyampe Gent, kita kena macet. Waktu denger radio ternyata ada kecelakaan dan kita terjebak macet selama 7 jamImage hosting by Photobucket. Waktu ada pengalihan jalan tol ke jalan biasa, kita sibuk nyari jalan alternatif, tapi gak mudah juga nyari jalan gitu. Perjalanan yang harusnya cuma sejam jadi lama bangetImage hosting by Photobucket. Jam 19.30 kita baru nyampe Gent dan nyari makan. Nemu resto Vietnam yang sepi banget. Kita sempet deg-degan juga karena cuma kita sendiri pengunjungnya. Tapi gak lama kemudian dateng dua orang lagi.

Nyampe Brussels, kita bermasalah lagi waktu nyari hotelnya. Waktu itu hujan dan nyari jalan di kota seperti itu susah bangetImage hosting by Photobucket. Setelah berkali-kali nyasar, kita nyampe di hotel jam 22.30Image hosting by Photobucket. Eh, nyampe hotel resepsionisnya - yang gak bisa bahasa Belanda dan cuma bisa bahasa Inggris- bilang kalo hotelnya udah penuh dan kita dipindah ke hotel lainImage hosting by Photobucket. Masuk akal sih, mungkin mereka pikir kita gak bakal datang karena baru malam sekali nongol. Dia bakal manggil taksi untuk kita. Untungnya kita dibolehin markir mobil gratis di garasi mereka.

Turun dari taksi kita cuma diturunin di jalanan. Mana hotelnya?Image hosting by Photobucket Waktu aku nanya ke supir taksinya, dia cuma bilang kalo dia disuruh nge-drop kita di situ. Di dekat situ ada hotel gede banget. Kita mikir pasti bukan hotel ini yang dimaksud, soalnya hotelnya mewah banget. Akhirnya kita nanya ke resepsionis, mereka bantuin kita nelpon ke hotel sebelumnya. Duh baik banget!! Aku sampai gemeteran sendiri, takutnya orang hotel sebelumnya marah ke kita dan membuang kita ke jalanan. Ternyata hotel lainnya gak jauh dari situ, cuma mesti masuk gang. Waktu lagi jalan gitu, aku liat ada dua WTS yang lagi jual diri, padahal malam itu hujan rintik-rintik dan dinginImage hosting by Photobucket.

Senin: Setelah sarapan kita langsung check-out dari hotel dan naruh tas di mobil yang masih terparkir di garasi hotel sebelumnya. Kita cuma jalan ke City 2, pusat perbelanjaan di Brussels. Liat toko favorit kita kayak Nature & Discoveries (toko segala macam tentang alam seperti teropong bintang, perlengkapan pecinta alam, sampe alat-alat kecil untuk berkebun), Casa (toko pernak-pernik rumah yang selalu berhasil bikin kita ngiler karena barangnya yang lucu-lucu), FNAC (toko gede jualan CD, DVD dan buku; Gegen akhirnya nemu DVD One Flew Over the Cuckoo's Nest, film favoritnya), toko bonsai favorit Gegen, PROMOD dan Standaard Boekhandel (toko buku bahasa Belanda). Siangnya kita makan pepersteak, di Le Trappiste, restoran bersejarah kita.

Akhirnya sebelum pulang kita cuma ke salah satu perpus Brussels dekat pusat kota. Waktu baca brosurnya, peraturannya sama dengan perpus di Oostende. Cuma kalo pinjam CD-rom, CD dan DVD harus bayar. Tarifnya gak usah dibandingin dengan di Belanda, bisa sakit ati soalnyaImage hosting by Photobucket.

Akhirnya kita balik ke Belanda, kembali ke kerjaan, dunia nyata. Ah, coba hidup ini liburan terus yaImage hosting by Photobucket.